Mobil listrik umumnya menggunakan baterai lithium-ion sebagai sumber energi utama. Baterai jenis ini sama dengan yang digunakan pada perangkat elektronik seperti ponsel dan laptop, tetapi dalam skala yang jauh lebih besar.
Keunggulan Baterau Lithium-Ion
Berikut adalah beberapa alasan mengapa baterai lithium-ion menjadi pilihan utama untuk mobil listrik:
1. Densitas Energi yang Tinggi
Baterai lithium-ion memiliki kapasitas untuk menyimpan energi lebih banyak per kilogram dibandingkan jenis baterai lainnya, seperti baterai timbal-asam. Hal ini memungkinkan mobil listrik memiliki jarak tempuh yang lebih panjang dengan ukuran baterai yang relatif kompak.
2. Masa Pakai yang Lebih Lama
Baterai lithium-ion umumnya memiliki siklus hidup yang lebih lama dibandingkan baterai jenis lain. Meskipun kapasitasnya akan berkurang seiring waktu, baterai ini dapat bertahan hingga ratusan ribu kilometer sebelum memerlukan penggantian.
3. Efisiensi Pengisian Daya
Baterai lithium-ion memiliki efisiensi pengisian yang tinggi, artinya lebih sedikit energi yang hilang selama proses pengisian daya dibandingkan dengan baterai jenis lain. Ini membuat pengisian daya lebih cepat dan efektif.
4. Lebih Ringan
Dibandingkan dengan baterai timbal-asam, lithium-ion jauh lebih ringan, yang penting untuk mengurangi bobot kendaraan dan meningkatkan efisiensi energi secara keseluruhan.
5. Pengisian Cepat
Teknologi pengisian cepat (fast charging) memungkinkan baterai lithium-ion diisi dalam waktu yang lebih singkat. Stasiun pengisian cepat dapat mengisi hingga 80% kapasitas baterai hanya dalam 30-60 menit, tergantung pada jenis mobil dan pengisiannya.
6. Kemampuan untuk Daur Ulang
Meskipun tantangan masih ada dalam hal daur ulang, baterai lithium-ion dapat didaur ulang untuk memulihkan material berharga seperti litium, kobalt, dan nikel, yang dapat digunakan kembali.
Baca Juga : Vinfast Mobil Listrik Besutan Vietnam Yang Laku Di Indonesia
Jenis Baterai Lain yang Digunakan dalam Mobil Listrik
Selain baterai lithium-ion, ada beberapa jenis baterai lain yang digunakan atau sedang dalam pengembangan untuk mobil listrik:
- Baterai Solid-State. Ini adalah teknologi baru yang sedang dikembangkan. Baterai ini menggantikan elektrolit cair dengan bahan padat, yang dapat meningkatkan kapasitas energi, keamanan, dan masa pakai baterai. Solid-state dipandang sebagai evolusi dari baterai lithium-ion.
- Baterai LFP (Lithium Iron Phosphate). Jenis baterai ini adalah varian dari baterai lithium-ion yang lebih aman dan tahan lama, meskipun memiliki densitas energi yang lebih rendah. Baterai LFP banyak digunakan oleh beberapa model kendaraan listrik yang menekankan pada biaya rendah dan keamanan.
- Baterai NiMH (Nickel Metal Hydride). Sebelumnya digunakan pada beberapa model hybrid, tetapi tidak lagi banyak digunakan untuk mobil listrik penuh karena kapasitas energi dan efisiensinya yang lebih rendah dibandingkan lithium-ion.
Seiring berkembangnya teknologi, diharapkan akan ada peningkatan dalam kapasitas, efisiensi, dan keamanan baterai, yang akan membantu meningkatkan performa dan daya tarik mobil listrik.
Berapa Kapasitas Baterai Yang Diperlukan Mobil Listrik
Kapasitas baterai yang diperlukan untuk mobil listrik sangat bervariasi tergantung pada jenis kendaraan, ukuran, dan tujuan penggunaannya. Kapasitas baterai diukur dalam kilowatt-jam (kWh), yang menunjukkan jumlah energi yang dapat disimpan oleh baterai dan seberapa jauh mobil listrik dapat menempuh jarak dengan sekali pengisian daya.
Baca Juga : Dealer Mobil Listrik Vinfast Pertama Di Surabaya
Faktor Yang Mempengaruhi Kapasitas Baterai Mobil Listrik
Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi kapasitas baterai yang diperlukan:
Jenis dan Ukuran Kendaraan
- Mobil Kecil (City Car atau Kompak). Mobil listrik kecil seperti Nissan Leaf atau Chevrolet Bolt biasanya memiliki kapasitas baterai sekitar 30 hingga 60 kWh. Dengan kapasitas ini, mobil dapat menempuh jarak antara 200 hingga 400 km dalam sekali pengisian daya, tergantung pada kondisi berkendara.
- Mobil Sedan atau SUV. Mobil yang lebih besar seperti Tesla Model 3 atau Hyundai Kona Electric biasanya memiliki kapasitas baterai antara 60 hingga 100 kWh. Dengan baterai sebesar ini, mobil dapat menempuh jarak 400 hingga 600 km dalam sekali pengisian.
- Mobil Premium atau SUV Besar. Model mobil listrik yang lebih mewah atau besar seperti Tesla Model S atau Lucid Air dapat memiliki kapasitas baterai hingga 100 kWh atau lebih, memungkinkan jarak tempuh lebih dari 600 km per pengisian daya.
Baca Juga : CEO Vingrup Menyumbangkan Baterai Ke Vinfast
Jarak Tempuh yang Diinginkan
Kapasitas baterai yang diperlukan tergantung pada seberapa jauh mobil diharapkan dapat menempuh perjalanan dengan sekali pengisian daya. Berikut adalah beberapa contoh umum:
- 100-200 km. Mobil listrik dengan kapasitas baterai sekitar 20 hingga 40 kWh biasanya cukup untuk penggunaan dalam kota atau jarak pendek.
- 300-400 km. Kapasitas baterai di kisaran 50 hingga 70 kWh cukup untuk perjalanan jarak menengah, cocok untuk penggunaan harian atau perjalanan jarak menengah antar kota.
- 500 km atau lebih. Untuk jarak tempuh jauh, kapasitas baterai lebih dari 75 kWh diperlukan untuk mengurangi frekuensi pengisian daya.
Efisiensi Energi Kendaraan
Tidak semua mobil listrik menggunakan energi dengan efisiensi yang sama. Beberapa mobil listrik lebih hemat energi daripada yang lain, yang berarti mereka dapat menempuh jarak lebih jauh dengan kapasitas baterai yang lebih kecil. Misalnya, mobil yang lebih aerodinamis dan ringan akan memerlukan kapasitas baterai lebih kecil dibandingkan SUV besar dengan berat yang lebih tinggi.
Kecepatan Berkendara dan Kondisi Jalan
Kecepatan tinggi atau jalan berbukit akan menguras energi lebih cepat, sehingga mobil yang sering digunakan di jalan tol atau di area pegunungan mungkin membutuhkan kapasitas baterai yang lebih besar.
Kondisi cuaca ekstrem seperti suhu sangat dingin atau panas juga bisa mempengaruhi performa baterai, sehingga baterai yang lebih besar mungkin diperlukan untuk mengimbangi penggunaan energi ekstra untuk memanaskan atau mendinginkan kendaraan.
Penggunaan Listrik untuk Fitur Tambahan
Mobil modern dilengkapi dengan berbagai fitur elektronik seperti sistem hiburan, pendingin udara, pemanas, dan fitur otomatis lainnya yang semuanya menggunakan daya baterai. Jika banyak fitur ini digunakan, baterai yang lebih besar mungkin diperlukan untuk mempertahankan jarak tempuh yang optimal.
Contoh Kapasitas Baterai di Beberapa Mobil Listrik Populer
- Tesla Model 3 (Standar Range Plus). Kapasitas baterai sekitar 54 kWh, jarak tempuh sekitar 400 km.
- Nissan Leaf (Versi 62 kWh). Kapasitas baterai 62 kWh, jarak tempuh sekitar 364 km.
- Hyundai Kona Electric. Kapasitas baterai 64 kWh, jarak tempuh sekitar 450 km.
- Tesla Model S. Kapasitas baterai 100 kWh, jarak tempuh lebih dari 600 km.
Kapasitas baterai mobil listrik berkisar dari 20 kWh hingga lebih dari 100 kWh, tergantung pada jenis mobil dan jarak tempuh yang diinginkan. Untuk penggunaan harian dalam kota, kapasitas sekitar 30-50 kWh biasanya cukup, sementara untuk jarak yang lebih jauh dan mobil besar, kapasitas lebih dari 75 kWh seringkali diperlukan.